Apa itu Vardenafil?

Vardenafil diresepkan untuk mengobati impotensi dan ejakulasi dini pada pria dengan disfungsi seksual. Vardenafil termasuk dalam golongan obat yang disebut penghambat phosphodiesterase type 5 (PDE5) yang mencegah bahan kimia yang disebut cyclic guanosine monophosphate (cGMP) dari mengurangi ukuran pembuluh yang memasok darah ke penis selama hubungan seksual. Ini memastikan penis tetap penuh dengan darah cukup lama selama aktivitas seksual. Umumnya, satu tablet diminum 60 menit sebelum aktivitas seksual dimulai.

Vardenafil tidak boleh dikonsumsi oleh semua pria yang mengalami impotensi. Pria yang mengonsumsi obat untuk penyakit jantung biasanya tidak diresepkan pil impotensi ini karena kedua obat tersebut dapat bergabung untuk menyebabkan penurunan tekanan darah yang mengancam jiwa. Beberapa pria dengan penyakit hati atau ginjal yang sudah ada sebelumnya tidak boleh mengonsumsi vardenafil karena risiko kerusakan organ tambahan. Juga tidak dianjurkan bagi pria yang pernah mengalami stroke dalam enam bulan sebelumnya.

Efek samping ringan dari vardenafil sering terjadi. Kebanyakan pria yang meminumnya mengalami mual, kemerahan, diare, dan pusing. Efek samping penting lainnya adalah sakit punggung, perut atau mata. Nyeri otot dan persendian dapat menyebabkan beberapa pria berhenti mengonsumsi obat. Beberapa pria mungkin mengalami ruam merah yang gatal.

Vardenafil memiliki beberapa efek samping yang mungkin memerlukan evaluasi medis segera. Palpitasi dan detak jantung yang cepat harus segera dilaporkan ke dokter. Gangguan pendengaran atau tinitus yang tiba-tiba juga bisa menjadi alasan untuk mengunjungi ahli medis. Jika tiba-tiba penglihatan kabur bisa menunjukkan reaksi yang serius dan harus segera dilaporkan.

Jarang, obat tersebut dapat menyebabkan pria mengalami ereksi selama empat jam atau lebih. Kondisi ini disebut priapisme. Jaringan penis yang terisi darah menjadi sangat nyeri. Jika priapisme tidak diobati, itu dapat menyebabkan impotensi permanen.

Reaksi alergi dapat terjadi kapan saja saat mengambil Vardenafil. Gejala reaksi alergi adalah pembengkakan pada wajah, tenggorokan, dan lidah. Pembengkakan bisa menyebabkan kesulitan bernapas. Ruam atau ruam yang tiba-tiba juga bisa menjadi tanda reaksi alergi. Pria mana pun yang mengalami gejala ini membutuhkan perhatian medis segera.

Beberapa obat dapat menyebabkan peningkatan kadar vardenafil dalam aliran darah. Ini termasuk antibiotik eritromisin. Obat lain yang mencegah pembersihan vardenafil adalah indinavir, ketaconazole dan itraconazole. Pria yang mengonsumsi obat impotensi ini mungkin perlu menurunkan dosisnya untuk menyeimbangkannya dengan obat lain.

Bisakah masturbasi menjadi gaya hidup seksual?

Tulisan Terbaru

$config[zx-auto] not found$config[zx-overlay] not found