• Ibu menyusui harus sangat berhati-hati dengan nutrisinya. Kandungan nutrisi yang diambil juga masuk ke dalam susu.
• Konsumsi cairan penting untuk ibu menyusui. Setidaknya 2 liter cairan harus dikonsumsi setiap hari.
• Ibu menyusui harus mengonsumsi makanan segar dan alami. Produk kalengan dan kemasan harus dihindari sebisa mungkin.
• Bayi harus didorong untuk menyusu kapanpun dan sering sejak lahir.
• Ibu menyusui harus memperhatikan penggunaan obat. Beberapa obat mungkin tidak bermanfaat bagi kesehatan bayi. Ini dapat mempengaruhi produksi ASI.
• Mungkin perlu minum teh herbal penambah ASI. (Seperti verbena, bunga kuning, fenugreek ...)
• Payudara harus terserap secara merata. Pengisapan yang buruk pada salah satunya menurunkan produksi susu dan produksi susu dapat berhenti di ambing itu.
• Merokok tidak sehat bagi ibu menyusui seperti halnya bagi setiap orang. Selain itu, minuman berkafein atau berkarbonasi yang tidak memiliki nilai gizi harus dihindari. Minuman ini harus dikonsumsi sesedikit mungkin.
• Produk daging merah / putih atau legum kering harus dikonsumsi setiap kali makan untuk memenuhi kebutuhan protein.
• Selain merokok, minum terlalu banyak teh mint atau makan mint juga mengurangi ASI.
• Lebih tepat bagi ibu menyusui untuk menggunakan garam beryodium dalam makanan mereka.
• Ibu menyusui harus menerima sekitar 500 kalori energi tambahan per hari.
• Sebaiknya hindari makanan yang menimbulkan gas selama masa menyusui.
• Makanan yang harus diberikan pada bayi sebelum menyusui akan menurunkan laju menyusui. Ini akan berdampak negatif pada produksi susu.
• Harus dikonsumsi dalam proporsi tertentu setiap hari dari semua kelompok makanan (seperti daging, susu, sereal…).
• Menurut sebuah penelitian, diamati bahwa menyusui ibu lebih berhasil dan bayi memiliki masa menyusui yang lebih lama ketika bayi menghabiskan setengah jam setelah lahir dengan telanjang di payudara ibu.
• Ketika bayi diberikan jaringan payudara yang cukup untuk mulutnya, maka akan terlihat lebih banyak ASI yang keluar.