Inkontinensia saat batuk

Masalah kontrol saluran kencing dapat dilihat baik pada pria maupun wanita. Banyak wanita mengalami inkontinensia urin ketika mereka banyak tertawa, batuk atau bersin. Meski masalah yang sama bisa dialami pada pria, itu lebih sering terjadi pada wanita. Inkontinensia urin bisa menjadi masalah kecil atau besar. Menurut dokter, sekitar setengah dari wanita dewasa akan mengalami masalah ini pada tahap tertentu dalam hidup mereka. Penyebab inkontinensia urin saat batuk bervariasi dan pengobatan akan bervariasi.

Infeksi saluran kemih bisa terjadi dimana saja di saluran kemih, kandung kemih, ginjal, uretra. Bakteri menyebabkan infeksi saluran kemih dan wanita lebih sering mengalami masalah ini karena uretra pada wanita lebih pendek dan lebih dekat ke anus. Diabetes, inkontinensia usus, pembesaran prostat, batu ginjal dan kehamilan meningkatkan risiko infeksi saluran kemih. Infeksi ini mengiritasi saraf di kandung kemih dan menyebabkan kandung kemih berkontraksi tanpa peringatan. Jenis inkontinensia ini hilang saat infeksi diobati.

Mereka ditahan dengan bantuan organ panggul, jaringan, dan otot. Masalah dukungan dapat muncul ketika jaringan dan otot ini stres atau melemah karena kehamilan, persalinan, atau penuaan. Saat organ menggantung lebih rendah dari tempat normalnya, mereka menekan vagina. Ini bisa membuat sulit buang air kecil, dan juga bisa menyebabkan inkontinensia urin saat batuk.

Beberapa kelainan struktural dapat menyebabkan inkontinensia urin saat bersin atau batuk baik pada pria maupun wanita. Beberapa di antaranya, seperti kehamilan, lewat dengan sendirinya, sementara yang lain seperti melemahnya sfingter (otot sfingter), pelvis kendur, struktur saluran kemih yang abnormal memerlukan pengobatan. Melemahnya sfingter, yang bertanggung jawab untuk membuka dan menutup uretra, dapat terlihat setelah operasi prostat pada pria dan operasi vagina pada wanita.

Penggunaan beberapa obat merupakan salah satu penyebab inkontinensia urin saat batuk atau batuk. Obat yang disebut diuretik meningkatkan produksi urin. Ini dapat menyebabkan inkontinensia urin. Dalam kasus ini, dokter dapat merekomendasikan pengobatan alternatif daripada obat yang digunakan oleh pasien atau menyesuaikan dosis obat.

Beberapa penyakit neurologis seperti multiple sclerosis atau stroke juga dapat menyebabkan kontrol urin yang buruk. Diabetes juga merupakan salah satu penyebab yang mungkin terjadi baik pada pria maupun wanita.

Kesehatan Segera

Tulisan Terbaru

$config[zx-auto] not found$config[zx-overlay] not found