Denyut Jantung pada Anak-anak Bermain Olahraga

Kebiasaan sehat harus diperoleh di masa kanak-kanak. Anak-anak yang tumbuh dengan penekanan pada bentuk lebih cenderung hidup sehat di tahap akhir kehidupan mereka. Dianjurkan agar anak-anak dan remaja melakukan aktivitas fisik minimal satu jam sehari. Aktivitas fisik mencakup banyak hal, tetapi jika Anda tidak yakin, Anda dapat memeriksa detak jantung anak Anda untuk melihat apakah dia sudah cukup mengerahkan tenaga.

Ukur detak jantung anak Anda menggunakan telunjuk, jari tengah dan jari manis. Untuk melakukan ini, sentuh jari Anda tepat di bawah akar ibu jari atau sisi trakea mana pun. Tekan cukup untuk merasakan bidikannya. Hitung berapa kali detak jantung berdetak selama 10 detik dengan jam tangan di tangan Anda yang lain. Untuk menentukan detak per menit, kalikan jumlah pukulan yang Anda hitung dengan enam.

Ukur detak jantung mereka saat bermain untuk menentukan apakah aktivitas anak Anda dihitung sebagai olahraga. Catat detak normal Anda dengan mengukur detak jantung Anda sebelum memulai aktivitas. Setelah memulai aktivitas, biarkan dia bermain selama 10 menit dan ukur kembali detak jantungnya. Jika Anda melakukan ini tanpa menunggu terlalu lama, Anda akan mendapatkan hasil yang paling mendekati detak jantung saat berolahraga. Rekam setiap 10 menit dengan mengukur denyut nadi.

Denyut jantung anak tergantung pada usianya. Selama berolahraga di usia 3-4 tahun, detak jantung harus 137 denyut per menit. Pada usia 5-7, detak jantung turun menjadi 133. Kalau umur 8-11 tahun turun jadi 130. Pada masa remaja, 12-15 tahun, detak jantung saat berolahraga adalah 115.

Dengan mengukur detak jantung saat berolahraga, Anda dapat melakukan berbagai tindakan dan mengubah aktivitas menjadi olahraga. Jika detak jantung terlalu tinggi, pastikan ia sering istirahat. Jika rendah, dorong sedikit lebih banyak usaha. Sebuah perlombaan atau kompetisi dapat menyediakan ini.

Mengajar Kesehatan Jantung Anak


Tulisan Terbaru

$config[zx-auto] not found$config[zx-overlay] not found