Tes bilirubin dilakukan melalui urin. Dalam tes urine, zat bilirubin ditampilkan sebagai BIL. Bilirubin ditemukan di hati dan diekskresikan melalui saraf.
Apa itu bilirubin (BIL)?
Zat berwarna kekuningan yang terjadi pada saat pemecahan sel darah merah selama fungsi normal tubuh disebut bilirubin. Bilirubin ditemukan di hati dan biasanya dikeluarkan dari tubuh melalui pencernaan. Jika hati rusak, bilirubin bisa bocor ke urin dan darah. Bilirubin yang diamati dalam nilai urin bisa menjadi tanda keadaan penyakit yang mungkin terjadi di hati.
Berapa Banyak Bilirubin Seharusnya?
Kisaran normal bilirubin bervariasi sesuai dengan kondisi kesehatan umum dan usia. Kisaran bilirubin normal:
- Kadar bilirubin terkonjugasi (langsung): antara 0 dan 0,3 mg / dL.
- Kadar bilirubin total: antara 0,3 dan 1,9 mg / dL.
Kisaran nilai yang ditentukan ini dapat bervariasi menurut dokter dan laboratorium yang diuji.
Apa penyebab bilirubin rendah?
Dalam tes darah dan urin, nilai bilirubin yang tinggi atau rendah dapat diamati. Nilai bilirubin yang rendah tidak perlu dikhawatirkan. Meski beberapa dokter berpendapat bahwa kadar bilirubin yang rendah terkait dengan kondisi jantung, hal itu belum terbukti. Penyebab bilirubin rendah adalah:
Mengonsumsi suplemen vitamin C.
Mengkonsumsi minuman yang banyak mengandung kafein
Mengkonsumsi obat dengan bahan aktif teofilin dan fenobarbital
Apa Penyebab Peningkatan Bilirubin?
Nilai bilirubin yang tinggi menyebabkan kondisi yang disebut penyakit kuning, yaitu tampak menguning pada permukaan kulit dan bagian putih mata. Karena zat bilirubin pada dasarnya adalah zat sisa yang terjadi setelah penghancuran sel darah merah di hati, kadar bilirubin yang tinggi berarti ada tingkat abnormal dari kerusakan sel darah merah yang cepat dalam tubuh. Alasan bilirubin tinggi meliputi:
Sindrom Gilbert
Batu empedu atau penyumbatan di pankreas
- Penyakit yang dapat menyebabkan kerusakan hati
- Reaksi alergi yang dapat terjadi pada orang yang pernah menjalani transfusi darah
Penyakit genetik
Penyakit anemia hemolitik
Penyakit kuning
Penyakit anemia sel sabit
Penggunaan antibiotik, penggunaan pil KB dan reaksi tubuh terhadap efek samping beberapa obat saat ini
Peradangan kandung empedu
Rasa lapar yang berkepanjangan